Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

84 Pejabat Rusia Teken Petisi Minta Putin Mundur dan Tuduh Berkhianat

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menghadiri pembukaan forum teknis militer internasional Army-2022 di Patriot Congress and Exhibition Center di wilayah Moskow,  15 Agustus 2022. REUTERS/Maxim Shemetov
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menghadiri pembukaan forum teknis militer internasional Army-2022 di Patriot Congress and Exhibition Center di wilayah Moskow, 15 Agustus 2022. REUTERS/Maxim Shemetov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan deputi kota dari Moskow dan St. Petersburg telah meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengundurkan diri dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan Senin, 12 September 2022. Seruan agar Presiden Rusia mundur muncul di tengah klaim kecurangan suara dalam pemilihan lokal dan regional akhir pekan ini serta kemajuan besar-besaran oleh pasukan Kyiv yang menandai kemunduran terbesar bagi invasi Moskow ke Ukraina.

“Tindakan Presiden Putin merugikan masa depan Rusia dan warganya. Kami menuntut pengunduran diri Vladimir Putin dari kantor Presiden Federasi Rusia,” demikian bunyi petisi yang dibagikan di Twitter oleh Ksenia Torstrem, seorang deputi distrik Semyonovsky di St. Petersburg, dikutip dari Moskow Times, Selasa, 13 September.

Menurut Torstrem, selain dirinya 84 orang lainnya menandatangani petisi pada Senin. Sehari sebelumnya pada Minggu, 11 September 2022, Anggota dewan St Petersburg lainnya, Kunin Vasily Evgenievich, dengan berani mengajukan petisi untuk pemakzulan Putin atas dasar pengkhianatan. Ia juga menyalahkan Putin karena melemparkan Rusia ke dalam isolasi internasional sambil menyoroti represi rezim yang dianggap otoriter.

Seruan dari para deputi agar Putin mundur awalnya muncul minggu lalu setelah Dmitry Palyuga, seorang deputi dari distrik Smolninskoye, St. Petersburg. Ia meminta Duma Negara untuk mengadili presiden dengan tuduhan pengkhianatan atas invasinya ke Ukraina.

Kremlin tidak pernah secara terbuka menanggapi kabar penggulingan Putin. Namun Kantor Presiden Rusia biasanya bersikap tegas terhadap suara berbeda.

Palyuga dipanggil ke kantor polisi dengan tuduhan "mendiskreditkan" tentara Rusia, tetapi kemudian dibebaskan. Penandatangan petisi kemarin menempatkan para politisi tersebut pada risiko hukuman di bawah undang-undang yang disahkan tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina. Hukum itu diberlakukan untuk melarang hampir semua perbedaan pendapat anti-perang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, pengawas pemilu independen Golos melaporkan lusinan kasus pengisian surat suara, intimidasi, pembelian suara, dan kesalahan pencatatan suara setelah kandidat pro-Kremlin memenangkan pemilihan lokal dan regional Rusia.

Sementara di medan peperangan, Rusia dilaporkan tengah menderita. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukannya berhasil merebut kembali 6.000 kilometer persegi wilayahnya dari Rusia dalam serangan balasan bulan ini. Kemenangan ini menandai kekalahan terburuk Moskow dalam perang Rusia Ukraina yang berlangsung hampir tujuh bulan itu.

“Sejak awal September, tentara kami telah membebaskan 6.000 kilometer persegi wilayah Ukraina di timur dan selatan. Kami bergerak lebih jauh,” kata Zelensky dalam pidato hariannya, Senin, 12 September 2022, seperti dilansir Reuters. 

Baca: Zelensky Klaim Ukraina Berhasil Rebut Kembali 6.000 Km Wilayah dari Rusia

MOSCOW TIMES | DAILY MAIL | REUTERS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

9 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

18 jam lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.